Sabtu, 21 April 2012

Ibnu Hazm dan Cinta

Adalah seorang pemudi Islam pada abad 21, Ibnu Hazm menanyakan:
"Apakah cinta itu?".
Dan ia pun menjawab sendiri:
"Apakah cinta itu suatu perasaan yang dikaruniakan kepada dua jenis manusia yang berbeda. Kedua belah pihak tidah menghendaki apapun kecuali kelanggengan hubungan dan kebahagiaan mereka kelak? Atau cinta hanya perasaan yang menyelubungi hati dan menjaganya dari kesulitan hidup dan raa kesendirian? Atau, cinta itu hanya sekedar pandangan kelembutan yang membuat dua sejoli terlena? Atau, cinta adalah kata-kata yang bisa menjadikan dua hati terpaut erat karena makna-maknanya yang menyentuh dan membuahkan senyum manis dari bibir pendengarnya, menghilangkan rasa sedih serta mengokohkan sanubari?

"Apakah cinta itu?".
Sesungguhnya cinta adalah sebuah bunga yang warnannya indah, baunya harum, sentuhannya mempesona, namun memiliki duri-duri yang menyakitkan ketika melukai dan ia tak terobati. Bekas lukanya tak bisa hilang. Walaupun termakan waktu, ia tetap membekas.
 
Akan menghinalah mereka yang tak mengenal cinta
Sungguh cintamu padanya wajar adanya
Mereka katakan, cinta membuat kau gila
Padahal kau orang paling faham agama

Ku katakan pada mereka
Mengapa kalian iri padanya?
Jawabnya
Kerana ia mencinta dan dicintai pujaan jiwa

Bila masanya Muhammad mengharamkan cinta
Dan apakah ia menghina umatnya yang jatuh cinta
Janganlah kau berlagak mulia
Dengan menyebut cinta sebagai dosa

Janganlah kau pedulikan apa kata orang tentang cinta
Entah yang berkata keras atau halus biasa
Bukankah manusia harus menetapi pilihannya
Bukankah kata tersembunyi tak bererti diam seribu bahasa